Sabtu, 17 Mei 2008

Pergi Sehat Pulang Jadi Mayat

Kayuagung (Torang), Anton Suwanto alias M Ismi (35 th) warga Cokroaminoto LK II RT 04 No.90 B Kelurahan Cinta Raja, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten OKI, dan Sandi alias Andi (23 th) warga Kota Raya Kayuagung, pulang ke Kayuagung dalam kondisi sudah menjadi mayat.

Keduanya meninggal di Penang, Malaysia. Jenazah keduanya tiba di Kayuagung dibawa mobil jenazah B 8220 KW dari Palembang, Rabu (14/5) pukul 10.20. Tangis histeris keluarga almarhum memecah suasana senyap di rumah duka, saat jenazah kedua korban tiba. Bagaimana tidak, keduanya yang berangkat dalam kondisi sehat kini pulang jadi mayat.

Harian Utusan Malaysia yang dikutip Kompas.Com, melaporkan Ismi dan Andi diduga kawanan perampok uang nasabah bank. Dua kawan Ismi dan Andi yang juga berasal dari Kayuagung, berhasil melarikan diri dari sergapan polisi Malayasia. Pjs kepolisian Pulau Pinang Salleh Mat Rasid mengatakan, kejadian tembak-tembakan antara perampok dengan anggota polisi terjadi Jumat (9/5) sekitar pukul 13.00 waktu setempat.

Sebelumnya polisi mengikuti kawanan perampok yang menggunakan mobil Proton Iswara dan satu motor. Karena tahu dibuntuti polisi, perampok di dalam mobil kemudian menembaki mobil polisi sambil ngebut menuju pintu gerbang tol Kubang Semang. Polisi kemudian membalas tembakan dan mengenai kedua perampok sehingga meninggal di tempat kejadian, sedangkan dua perampok lain yang menggunakan motor berhasil melarikan diri.

Di dalam mobil itu, polisi menemukan sepucuk pistol dan beberapa senjata tajam termasuk parang. Para perampok itu dibuntuti oleh polisi karena sering merampas uang para nasabah bank yang baru keluar dan membawa uang di negara bagian Penang. Mereka beroperasi sejak tahun lalu.

Namun informasi yang dihimpun di lingkungan kerabat Ismi dan Andi lain lagi. Keberangkatan keduanya ke Malaysia bertujuan mencari kerja. Mereka berangkat dari Kayuagung, Jumat, 25 April 2008 langsung menuju Kota Penang, Malaysia. Ketika bertemu rekannya yang sudah berada di negara tersebut, kedua almarhum berkeinginan melihat kota lebih dekat dengan menggunakan mobil rekannya yang ada di sana. Ketika melintas di jalan tol ada mobil patroli polisi Diraja Malaysia yang mengejar kendaraan yang ditumpangi kedua almarhum.

Dikabarkan, polisi langsung menembak ke arah dalam mobil yang menyebabkan kedua lelaki asal Kayuagung itu tewas. Peluru yang dilepas polisi Diraja Malaysia itu mengenai mata, telinga, dan kepala keduanya. Sedangkan beberapa kenalan almarhum sesama dari Kayuagung yang memiliki mobil itu dikabarkan berhasil kabur.

Peti jenazah almarhum Anton setiba di dalam rumah duka persisnya diletakkan di ruang keluarga, langsung dibuka. Jenazah Anton sudah dibungkus kain kafan warna putih. Begitu dibuka, sanak keluarga almarhum langsung menangis sejadinya. Tak terkecuali sang istri, Rusmilya Sari (30 th) yang menyaksikan muka suaminya, tak kuasa meneteskan air mata sambil memeluk peti jenazah. Ia terus menerus memegang bagian kepala suaminya.

Rusmilya kini benar-benar menanggung beban berat, membesarkan dan mendidik lima anaknya yakni, Randy (15 th), Riscon (12 th), Rafly (8 th), Azimi (2,6 tahun), dan Darmi (1,6 tahun). “Saya sudah ikhlas dan semuanya saya serahkan kepada Allah SWT,” ucap Rusmilya seraya menatap wajah terakhir suaminya.

Di rumah duka terpisah, mobil jenazah BG 2981 NW yang membawa peti jenazah almarhum Andi juga tiba di rumah keluarganya. Andi merupakan anak kedua dari empat bersaudara ini anak pasangan Saynudin (54 th) dan Nur Aini (52 th). Sebagai tulang punggung keluarga, Sandi alias Andi bertekad mencari kerja di Malaysia.

“Sandi ini pergi ke Malaysia hendak mencari pekerjaan, karena dia mau menyelesaikan rumah yang baru dibangunnya,” kata tetangga almarhum Sandi.
Menurutnya, rumah yang baru dibangun Andi itu di Kompleks BTN Kedaton yang kondisi rumahnya telah selesai. Hanya saja lantainya belum diberi keramik. (AS)

Tidak ada komentar: