Rabu, 07 Mei 2008

Pengelolaan SIM Diambil Alih Dinas Perhubungan

Palembang (Torang), Pengelolaan SIM selama ini baik dalam pembuatan maupun perpanjangan SIM ditangani oleh pihak Kepolisian Kota Besar (Poltabes) melalui Satuan Lalu Lintas (Satlantas). Kedepannya nanti akan ditangani oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Palembang.

Hal tersebut dikatakan Kepala Sub Dinas (Kasubdin) LLAJ Dishub Kota Palembang, Eddy Nursalam saat ditemui beberapa waktu yang lalu di dermaga wisata Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang.

Menurut Eddy, pengalihan dalam pengelolaan SIM berdasarkan Peraturan pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintah Pusat, Propinsi dan Kabupaten/Kota. “Salah satu pasalnya, menyebutkan kewenangan dan pengelolaan SIM dapat dilakukan pemerintah daerah,” Jelas Eddy.

Walaupun demikian, pihaknya tidak akan langsung mengambil alih kewenangan itu dari tangan Poltabes. Melainkan, masih akan menunggu aturan yang lebih jelas, yakni Undang-undang (UU) LLAJ. Tambah Eddy, UU LLAJ saat ini masih dalam revisi ditingkat DPR RI. Jika UU itu sudah disahkan maka pihaknya akan mengambil alih dalam pengelolan SIM tersebut.

Ditegaskan Eddy, Dishub akan tetap berkoordinasi dengan Kepolisian dalam pengelolaan SIM. “Kita tunggu saja, hasil revisi UU itu. Saat ini, saya belum bisa berkomentar lebih banyak lagi,” Imbuhnya. Berdasarkan PP Nomor 44 Tahun 1993 memang pengelolaan SIM ditangan Kepolisian sepenuhnya dan uang yang masuk dari pengelolaan SIM itu menjadi pendapatan pemerintah pusat.

Seiring dengan terbitnya PP Nomor 38 Tahun 2007, maka pengelolaan SIM dikembalikan ke daerah dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Di negara tetangga kita Malaysia, pengelolaan SIM tidak lagi dilakukan oleh pihak kepolisian melainkan ditangani Dishub. Apalagi selama ini, untuk penerbitan izin pilot dikeluarkan Dephub.

“Artinya, ada celah bagi Dishub untuk mengelola SIM. Tetapi kita tidak mau disebut mengambil lahan polisi, semuanya kita kembalikan pada UU. Jika UU memberikan sinyal, kita lakukan,” Tegasnya. (AS)

Tarif Bus AKAP Diusulkan Naik

Palembang (Torang), Rencana pemerintah pusat untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) belum dilakukan, ternyata pengusaha angkutan umum di Palembang telah berencana untuk menaikkan tarif angkutan. Bahkan mereka telah mengusulkan kenaikan dua pulu lima persen dari tarif yang berlaku saat ini. Itu diungkapkan oleh Aan pimpinan perwakilan PO Ramayana.

Aan menjelaskan, jika pemerintah memang menaikkan harga BBM mencapai 30 persen maka mau tak mau pengusaha oto bus akan menaikkan tarif. “jika kita hitung kenaikan harga BBM sebanyak 30 persen maka kemungkinan tarif angkutan akan naik sebesar 25 persen,” Jelas Aan.

Tarif bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) untuk tujuan Palembang-Jakarta saat ini Rp 155 ribu, jika harga BBM naik maka tarif angkutan Palembang-Jakarta menjadi Rp 195 ribu. Sedangkan untuk tujuan Palembang-Bandung tarifnya sebesar Rp 185 ribu dan akan naik menjadi Rp 235 ribu. Untuk rute Palembang-Yogyakarta, Rp 310 ribu naik menjadi Rp 390 ribu.

Kenaikan tersebut dihitung berdasarkan tuslah bila kenaikan harga BBM benar-benar akan terjadi. Tetapi Aan berharap kepada pemerintah untuk membatalkan kebijakan untuk menaikkan harga BBM tersebut. “hal ini akan memukul pengusaha oto bus, biasanya ketika tarif naik maka penumpang menjadi sepi,” Ungkap Aan.

Bukan hanya pengusaha oto bus saja yang mengeluhkan rencana kebijakan pemerintah dengan menaikkan harga BBM bersubsidi yang diterapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Mamad Pemilik jukung juga mengeluh dengan rencana kenaikan tersebut. Pria yang biasa mangkal di dermaga Plaza Benteng Kuto Besak ini mengaku sangat menyesalkan jika kebijakan tersebut benar-benar terjadi. Sebab jika BBM naik maka harga bahan kebutuhan pokok lainnya pasti akan naik. Dalam kondisi seperti ini saja penumpang sepi, apalagi bila BBM naik, dasar nian pemerintah nih idak merhatike nasib wong kecik, pecak kami ini,” keluhnya.

“padahal bila BBM naik penumpang menjadi sepi. Bagaimana kami, mau menghidupi keluarga kami. Jika memang naik, kami pemilik jukung dan ketek akan demo,” ancamnya. (AS)

44 Persen Masyarakat Belum Menikmati Listrik

Palembang (Torang), Belum semua masyarakat Sumsel dapat menikmati fasilitas listrik. Menurut General Manager PLN Wilayah S2JB, M Sulastio didampingi Manager Humas, Haris Effendi rasio elektrifikasi di Sumsel baru mencapai angka 56 persen yang artinya 44 persen masyarakat Sumsel belum bisa menikmati aliran listrik.

Sulastio mengungkapkan saat acara Edukasi Kelistrikan dan Sosialisasi Hemat Listik untuk siswa Sd dan SMP se-kota Palembang di halaman kantor PLN S2JB palembang. Persentase elektrifikasi listrik di Sumsel lebih tinggi dengan rata-rata nasional yang mencapai 50 persen. Untuk itu, ditargetkan pada tahun 2015, 100 persen masyarakat Indonesia khususnya Sumatera Selatan dapat menikmati listrik.

“Bertepatan dengan Ulang Tahun Indonesia ke-75 diharapkan 100 persen masyarakat dapat menimkati fasilitas listrik,” Ujar Sulastio. Ia menambahkan mengenai masalah penghematan listrik membutuhkan kerjasama pemerintah dan masyarakat. Salah satu upaya penghematan energi dengan menggunakan Lampu Hemat Energi (LHE) yang kerap dikampanyekan oleh pemerintah.

“Penggunaan LHE pada masyarakat tentunya bisa dilakukan secara bertahap,” tandasnya. Sementara itu Ketua Panitia Acara Edukasi Kelistrikan dan Sosialisasi Hemat Listrik untuk Siswa SD dan SMP se-kota Palembang mengatakan sosialisasi ini bertujuan untuk menamkan budaya hemat listrik sejak dini, membantu pemerintah untuk mendukung sosialisasi hemat energi kepada masyarakat serta meningkatkan citra perusahaan.

Pada tanggal 5-8 Mei yang lalu PLN juga mengadakan sosialisasi kepada masyarakat Kota Palembang antara lain di perempatan Polda, Kampus dan Bundaran Air Mancur. (AS)

Harga Cabai Merah Rp 28 Ribu per Kg

Palembang (Torang), Komoditi cabai merah diperkirakan sulit untuk turun harga. Pantauan di Pasar Induk Jakabaring harga cabai merah belum juga merambah turun. “Sudah satu bulan ini harga cabai merah tinggi tidak turun-turun,” Ujar Yeni salah satu pedagang di Pasar Induk Jakabaring.

Harga cabai merah yang kualitasnya bagus mencapai Rp 28 ribu per Kg sedangkan harga cabai merah yang kualitasnya rendah Rp 12 ribu per Kg. harga cabai rawit yang kualitasnya bagus Rp 28 ribu per Kg dan yang berkualitas sedang Rp 24 ribu per Kg.

Tingginya harga cabai, khususnya cabai merah tidak membuat pedagang risau. Seperti yang dikatakan Neni, pedagang sayur dikawasan Sekip Pangkal harga cabai merah yang tinggi membuat dirinya mendapatkan keuntungan yang lumayan besar.

“kalau kami pedagang kecil malah senang. Karena saat harga cabai melambung, orang banyak memborong mungkin takut harganya lebih tinggi lagi,” Jelasnya. Ia menjual cabai merah Rp 3.500 per ons atau Rp 35 ribu per kg.

Kabid perdagangan Dinas Perindustrian (Disperindag) Kota palembang, H. Yustianus, Se melalui Kasi Pengadaan Penyaluran dan Perlindungan Konsumen, Dra. Nellyati Octavia membenarkan sulit turunnya harga cabai.

“Kuncinya kami kira harga pupuk atau obat-obatan untuk tanaman yang kini harganya mahal, sehingga harga komoditi tanaman cabai yang diminati masyarakat melambung tinggi,” Katanya. Misalnya harga pupuk urea bersubsidi yang kini mencapai Rp 75 ribu per zak, lebih tinggi dari harga eceran tertinggi urea Rp 60 ribu per zak. Kenyataan ini tentu saja menaikkan harga produksi.

Pantauan Disperindag Kota saat ini, harga cabai merah di pasar Tradisional Kota Palembang berkisar Rp 25 Ribu-30 Ribu. (AS)

Warga Jejawi Keluhkan Pelayanan PLN

Kayuagung (Torang), Warga Desa Ulak Tembaga Kecamatan Jejawi Kabupaten OKI, akhir-akhir ini mengaku resah. Karena tegangan listrik di desanya sering naik turun akibat voltase yang tidak stabil. Akibatnya banyak perabotan rumah tangga mengalami kerusakan.

Menurut Wilson (32 th) warga setempat. Keluhan masyarakat terjadi sejak lima tahun terakhir dan sangat berharap kepada PLN untuk memperhatikan pelayanannya kepada masyarakat. Bahkan dalam kesehariannya untuk mennyalakan lampu sebagai penerangan saja sering berkedap-kedip, apalagi menghidupkan perabot rumah tangga yang lain.

Dia berharap kepada pihak PLN untuk dapat mengatasi masalah tersebut agar keresahan masyarakat akan sirna atau paling tidak voltasenya dinaikan. Warga telah menyampaikan keluhan tersebut ke PLN cabang Palembang karena travo yang berada di Desa Ulak Tembaga berasal dari PLN Cabang Palembang.

“Sudah Kita sampaikan beberapa bulan kemarin ke PLN Palembang dan hingga kini belum ada tanggapan sama sekali,” Wilson menambahkan. Menanggapi hal ini, Wakil Ketua II DPRD OKI Fahruddin Diah SIP mengaku prihatin. Dia akan menyampaikan keluhan masyarakat Desa Ulak Tembaga tersebut ke PLN cabang Palembang melalui PLN Ranting Kayuagung.

“Satu pekan lalu telah kita layangkan surat ke PLN Cabang palembang melalui PLN Ranting Kayuagung. Kita berharap PLN dapat mencarikan solusinya agar masyarakat dapat sepenuhnya menikmati aliran listrik,” Ujarnya. (AS)

Sim Gratis di OKI Belum Dilakasanakan

Kayuagung (Torang), Proses pembuatan SIM gratis di Kabupaten OKI belum bisa direalisasikan dalam waktu dekat, karena masih dalam tahapan penelitian. Fasilitator pembuatan SIM gratis Pemkab. OKI Drs. Husin, S.Ip ketika di temui diruang kerjanya, mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan studi banding ke Kabupaten Muba, dalam rangka mempelajari teknis pembuatan SIM gratis.

Dikatakan jika menggunakan prosedur yang ada dan biaya resmi diperlukan biaya Rp 95.000,00 dengan rincian setor ke Bank Rp 75.000,00 dan tes Kesehatan Rp 20.000,00. “Dikhawatirkan jika menggunakan jalur resmi banyak pembuatan SIM gratis tidak lulus, karena masyarakat banyak yang tidak mengerti tentang rambu-rambu lalu lintas, sehingga Kami berencana untuk melakukan bimbingan teknis dulu sebelum Mereka mengikuti ujian teori dan praktek,” Kata Husin.

Tentunya untuk mengadakan bimbingan teknis seperti ini memerlukan biaya dan ini tidak menyalahi peraturan oleh karena itu diupayakan agar tidak menggunakan Pihak ketiga dalam proses pembuatan SIM gratis. (Tim/03)

Pendistribusian Elpiji ke Daerah Aman

Palembang (Torang), Lain yang terjadi dilapangan, lain pula yang ditanggapi. Ini soal tabung gas elpiji ukuran berat 12 Kg. Masih kencang kabar beredar tabung jenis ini langka dan sulit didapat. Tapi menurut pihak terkait kondisi itu tidak benar sama sekali.

Dikemukakan PT. Pertamina UPMS II melalui Staf Humas Robert, untuk wilayah Sumsel Pendistribusian tabung gas dengan berat 12 Kg dilakukan masih standar. Sehingga yang namanya kelangkaan atau sulit didapat menurut dia hanya isu tak benar.

“Tidak terjadi kelangkaan karena Kita distribusikan tabung seperti biasanya. Tidak ada pengurangan dan mengalami hambatan,” demikian jelas Robert. Produksi tabung saat ini tidak mengalami perubahan. Diterangkan, untuk tabung gas ukuran 50 Kg sebanyak 4,5 ton. Inilah menurut dia bahwa jumlah tersebut masih sama dengan produksi pada waktu sebelumnya.

Selain produksi dan pendistribusian yang tidak mengalami perubahan. Robert menerangkan harga tiap tabungnya belum mengalami perubahan. Selain itu, soal faktor perindustrian ke daerah-daerah yang ada di Sumsel hingga saat ini belum ada kendala.

Sekedar diketahui, akhir-akhir ini masyarakat khususnya yang di daerah mengeluhkan adanya kelangkaan tabung gas elpiji. Sebelumnya kelangkaan sudah pernah terjadi beberapa waktu lalu yaitu terjadi pada tabung gas elpiji ukuran 12 Kg. Di sebabkan harga tabung gas elpiji ukuran 50 Kg cukup tinggi, sehingga banyak pengusaha kecil menengah terutama Perusahaan rumah tangga menggunakan tabung gas elpiji ukuran 12 Kg.

Karena banyak Pengusaha rumah makan yang menggunakan tabung 12 Kg yang sebenarnya diperuntukkan bagi konsumsi rumah tangga. Dampaknya banyak rumah tangga mengeluh karena kesulitan mendapatkan tabung ukuran 12 Kg. Makanya, mengatasi kondisi itu Pertamina melalui UPMS II PT. Pertamina mengambil kebijakan menurunkan harga tabung ukuran 50 Kg.

Kebijakan tersebut diambil dengan harapan Perusahaan rumah makan dapat menggunakan tabung 50 Kg, sehingga rumah tangga dapat menggunakan gas ukuran 12 Kg. Hanya saja, kini beredar lagi kabar terjadi. Namun untuk daerah-daerah yang ada di wilayah Sumatera Selatan. Dimana masyarakat mengalami kesulitan mendapatkan tabung. (Tim/03)

PBB dan PKB Akan Berkoalisi Dalam Pilkada OKI

Kayuagung (Torang), Menghadapi Pilkada di Kabupaten OKI yang akan datang tidak menutup kemungkinan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Bulan Bintang (PBB) OKI akan berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) OKI. Hal tersebut dikarenakan jika suara PBB dan PKB di DPRD OKI digabungkan akan berjumlah 15 persen suara. PBB sendiri mempunyai tiga kursi dan PKB mempunyai 4 kursi.

Ketua DPC PBB OKI H. Chomrie Faisol, SH mengatakan pihaknya akan tetap membuka penyaringan Bakal Calon Bupati (Balonbup) dan Bakal Calon Wakil Bupati (Balonwabup) OKI dan rencananya dibuka tanggal 15 Mei 2008 mendatang.

Dia menambahkan pihaknya belum menentukan Balon Cabup dan Cawabup karena setiap kader PBB di Kabupaten OKI memiliki pendapat yang berbeda. Dalam waktu dekat ini Pihaknya akan melakukan musyawarah untuk menyatukan suara atau persepsi dalam menyaring Balon Bupati dan Balon Wakil Bupati.

Meski demikian sudah banyak Para Bakal Balon wabup yang bersilaturahmi dengan jajaran pengurus Partai berlambang Bulan dan Bintang. Untuk itu katanya lagi, pihaknya akan mengumpulkan seluruh Pimpinan Anak Cabang (PAC) di 18 Kecamatan Se-Kabupaten OKI guna bersilaturahmi dengan anggota legislatif tingkat pusat, Propinsi dan Kabupaten. “Dari silaturahmi itu nantinya jelas akan menghasilkan embrio pasangan yang akan di usung PBB,”katanya. (Tim/03)

6 Tersangka Penganiayaan Diamankan Aparat Kepolisian

Kayuagung (Torang), Sebanyak enam remaja yakni Sulaiman (16 th), Abdillah (14 th), Muhammad Fauzi (14 th), Feri Nawawi (15 th), Fai Daud (15 th) dan Syaftoni (15 th) ditangkap jajaran Polres OKI karena telah menganiaya M. Hendri Kusnadi (29 th) Warga Desa Sungai Pinang Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten OI. Keenam tersangka yang merupakan warga Kelurahan Kedaton, Kecamatan Kayuagung itu, ditangkap saat menghadiri Pesta acara Honda di Taman Segitiga Emas Kayuagung.

Kapolres OKI AKBP Yudhi Faisal Hambali melalui Kasat Reskrim Polres OKI AKP Yuri Nurhidayat didampingi Kanit Tipikor Polres OKI Aiptu Acep Atmaja membenarkan Pihaknya telah membekuk keenam remaja tersebut. “Waktu itu, Petugas kebetulan berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Jadi, ketika mengetahui adanya keributan, Petugas langsung mengamankan korban dan membekuk para tersangka,” terangnya.

Menurut dia, keenam tersangka kini sudah ditangguhkan Pihak Keluarga. Meskipun para tersangka tersebut penahanannya telah ditangguhkan bukan berarti tersangka terlepas dari jeratan hukum. “Ada 4 tersangka masih berstatus pelajar dan akan mengikuti ujian, jadi orang tuanya menjamin bila tersangka tidak akan kabur” katanya. (Tim/03)

Ruas Jalan Kawasan Timur Memprihatinkan

Kayuagung (Torang), Kondisi ruas jalan di kawasan Timur Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sangat memprihatinkan. Ruas jalan sepanjang 14 kilometer bergelombang dan beberapa titik mengalami kerusakan sangat parah. Pemantauan Torang baru-baru ini, kerusakan terparah berada di Desa Lebung Hitam. Titik kerusakan ini cukup panjang mencapai lebih 100 meter.

Kondisi jalan makin parah saat turun hujan, ruas jalan yang masih tanah liat seperti kubangan kerbau dan licin. Tak heran, banyak pengemudi kendaraan roda dua terbalik karena tak mampu mengendalikan laju kendaraannya.

Tokoh masyarakat Kecamatan Tulung Selapan Hasan mengaku sudah terbiasa dengan jalan jelek karena sudah puluhan tahun sarana transportasi darat di daerah mereka tidak pernah diperbaiki secara optimal. “memang pernah diperbaiki, namun karena tidak optimal tidak lama kemudian kembali rusak. Ini sudah terjadi bertahun-tahun. Pemerintah Cuma bisa janji-janji saja untuk perbaiki tapi tak ada kenyataannya,” keluhnya.

Senada dikatakan Rangga. Menurut dia, kerusakan jalan menuju Tulung Selapan sangat sulit diatasi. Buktinya, selama bertahun-tahun tetap saja rusak. Ia berharap Pemkab OKI dapat segera memperbaiki jalan dengan cara mengaspal, karena hingga kini jalan yang yang belum diaspal sepanjang 13-15 kilometer yang dimulai Desa Lebung Itam ke Tulung Selapan.

Anggota DPRD asal Kecamatan Tulung Selapan OKI H. AR Fikri H. Juhan membenarkan ruas jalan dari Desa Lebung Itam menuju ke Desa Tulung Selapan kondisinya rusak parah. Politisi PDI Perjuangan ini mengaku kondisi jalan jika saat musim kemarau berdebu dan sebaliknya jika musim hujan bak kubangan kerbau. (Tim/02)

Gedung SDN 51 Palembang Memprihatinkan

Palembang (Torang), Kondisi Gedung SD Negeri 51 Palembang sangat memprihatikan. Enam ruangan sekolah yang dibangun dari papan itu rusak berat. Semua lantai dan plafonnya nyaris ambruk. Bahkan tahun lalu, karena banjir besar yang menggenangi sekolah ini, siswa diliburkan selama satu minggu. Usulan untuk perbaikan sudah diajukan kepada Dinas pendidikan Nasional (Diknas) Kota Palembang. Sayang, sampai saat ini belum tanggapan dari Dinas Pendidikan Nasional kapan perbaikan dilaksanakan.

Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 51 Kurniati didampingi guru wali Kelas SDN 51 Yusra yang berlokasi di jalan RW Monginsidi RT 28 No 51 Kelurahan 2 Ilir Kecamatan Ilir Timur (IT) II Palembang mengatakan sekolah tersebut telah dibangun sejak tahun 1982. Namun hingga kini belum pernah sekalipun direhabilitasi.

Sekolah yang berdiri diatas lahan rawa-rawa seluas 2.700 meter persegi ini memiliki 116 siswa dari kelas 1 sampai VI dan 14 tenaga pengajar (12 PNS dan dua honorer). Begitu menginjakkan kaki di sekolah ini, memang miris rasanya. Hampir semua ruang kelas rusak berat, mulai dari lantai yang lapuk, sampai-sampai sering membuat murid serta guru terperosok.

Plafonnya juga rusak berat. Bahkan atapnya yang terbuat dari seng banyak bocor begitu juga fasilitas pendukung proses belajar mengajar, seperti papan tulis berusia tua, kursi dan meja sudah banyak yang reot. “Sebenarnya kami punya ruang perpustakaan. Tapi karena dihantam angin puting beliung jadi ruangan tersebut rusak berat dan tidak bisa dipakai,” kata Kurniati.

Karuniati melanjutkan, pihaknya sudah mengajukan permohonan bantuan dari Diknas Palembang. Bahkan PT Pusri pun pernah berencana akan memberikan bantuan, beerupa perbaikan lokal sekolah. “kalau dari PT Pusri pernah datang dan melakukan pengukuran, katanya mau memperbaiki beberapa ruangan seperti kelas I, III dan VI. Tapi sampai sekarang belum ada realisasinya. Sementara dari Diknas katanya sekolah akan diperbaiki menggunakan dana APBD pada Juni atau Juli, jadi kita lihat saja nanti. Kita hanya bisa berharap bangunan sekolah nantinya lebih permanen. Mudah-mudahan bantuan segera terealisasi,” katanya.

Ia menambahkan, sampai saat ini SDN 51 baru satu kali mendapatkan bantuan yaitu dari Bank Indonesia (BI) Palembang. “Alhamdulillah kami dapat bantuan dari BI Palembang. Semoga kedepan bantuan akan makin banyak datang demi kelancaran dan kenyamanan proses belajar,” harapnya.

Siswa kelas VI SDN 51 Hartinah (12 th) yang tinggal di Jalan sersan Sani No 288A mengaku, senang belajar di sekolah tersebut. Meskipun terkadang saat hujan datang, ia dan teman-temannya sering ketakutan. “Kami takut kalau atap roboh terkena terpan angin kencang,” katanya polos.

Sementara itu Kasubdin Pendidikan Dasar Diknas Sumsel Tarmizi Maheru mengatakan, setiap sekolah rusak akan segerah diperbaiki. Namun karena jumlah sekolah rusak banyak, terpaksa bergiliran. Disamping itu, sejak satu tahun lalu perbaikan sekolah adalah program Pemprov Sumsel, sehingga pos bantuan tersebut ditangani langsung oleh Pemprov. “mudah-mudahan SDN 51 Palembang melalui APBD akan segera di perbaiki,” katanya. (Tim/02)

Bank Indonesia Berikan Bantuan Rp 23,4 Juta Untuk Toilet Sekolah

Palembang (Torang), Sebagai bentuk keperdulian sekaligus memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Bank Indonesia (BI) Palembang memberikan bantuan senilai Rp 23,4 juta kepada SD Negeri 51 Palembang. Bantuan yang merupakan wujud dari BI Social Responsibility (BSR) ini diperuntukkan bagi pembangunan toilet murid dan guru sekolah tersebut.

Bantuan diserahkan pemimpin BI Palembang Zainal Abidin Hasni didampingi PTU Kelompok Statistik dan Survei BI Palembang M. Fatoni Hidayat, saat upacara Hardiknas di SDN 51 yang terletak di Jalan RW Monginsidi RT 28 No 51 Kelurahan 2 Ilir Kecamatan Ilir timur (IT) II Palembang beberapa waktu yang lalu. Zainal mengatakan, bantuan tersebut merupakan bentuk keperdulian BI terhadap dunia pendidikan. ”Selama ini guru dan murid disini tidak memiliki toilet yang layak. Sehingga kita Bantu biaya pembuatannya,” katanya.

BI juga melakukan fogging (pengasapan) di Sekolah ini. Pasalnya, sekolah ini berdiri diatas rawa-rawa, sehingga rawan penyakit demam berdarah. Zainal menambahkan, dana segar akan digulirkan setiap tahun. Setidaknya, pihak Bank Indonesia telah menyiapkan Rp 100 juta untuk membantu masyarakat di bidang pendidikan dan kesehatan.

Kepala sekolah SDN 51 Kurniati mengaku senang mendapatkan bantuan tersebut. Ia menjelaskan, sudah beberap bulan lalu memasukkan proposal ke BI, meminta bantuan perbaikan toilet sekolah. “Alhamdulillah akhirnya kami tidak akan kesulitan lagi untuk membuang hajat. Selama ini kami sering menumpang di rumah penduduk terdekat,” katanya. (Tim/02)

Dana Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan Rp 1 T

Palembang (Torang), Dalam waktu dekat Pemerintah Pusat akan mencairkan Dana Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) sebesar Rp 1 triliun yang diperuntukkan bagi 1.000 desa miskin di Indonesia. “Sumatera Selatan terdapat 369 desa miskin yang tersebar di 12 Kabupaten/Kota,” ujar Ir Ruly Tisna Yuliansa, Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Peningkatan Efisiensi Pembangunan Pertanian pada acara sosialisasi Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) di Hotel Sahid Imara.

Menurutnya setiap Desa akan mendapat bantuan Rp 100 juta per desa dan bantuan ini langsung diberikan kepada desa miskin, melalui Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) setempat. Persiapan untuk bantuan ini sudah direncanakan selama dua sampai tiga bulan terakhir. Ditanyai apakah yakin dengan ini, ia menjawab yakin dengan program ini karena yang dipilih adalah benar-benar desa miskin.

“Semoga saja dengan bantuan ini desa yang miskin dapat terbantu. Tujuan dari program ini untuk mengatasi pengangguran dan meningkatan taraf hidup masyarakat setempat. Dijadwalkan dalam waktu dekat dana akan dikucurkan melalui Gapoktan, bantuan ini pertama kali di Indonesia serta bantuan ini meliputi bidang Pertanian dan Peternakan,” katanya.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Propinsi Sumatera Selatan H. Trisbani Arief mengatakan untuk tahun 2008 ini alokasi dana PUAP di Kabupaten/Kota mencapai angka 22 persen. “Berdasarkan hasil monitoring Kami di lapangan program bantuan PUAP sangat memotivasi para Petani. Untuk itu, Kami berharap program PUAP ini tetap dilanjutkan dan dapat diperbesar pada tahun-tahun mendatang. Dan didaerah kami akan memberikan pembinaan kepada masyarakat, sehingga program ini akan benar-benar memberikan manfaat baik terhadap pengembangan Agribisnis di pedesaan. (Tim/03)

Unjuk Rasa Menuntut Pendidikan Gratis Di Sumsel

Palembang (Torang), Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Palembang diwarnai aksi Demo. Puluhan aktivis dan warga yang mengatasnamakan diri Front May Day menggugat, menuntut pendidikan gratis berkualitas dilaksanakan di Sumsel. Aksi Massa yang merupakan gabungan dari ormas Frabam, LMD, dan PMII sumsel ini menyampaikan orasinya di kantor Pemprov Sumsel dan Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Sumsel.

Koordinator aksi Dodi Penalosa mengatakan, pendidikan merupakan hak dari warga Negara. Sayangnya, Pemerintah belum sepenuhnya mampu mengakomodir hak akan pemenuhan pendidikan. Selain itu, belum meratanya tingkat kesejahteraan di Sumsel, menyebabkan sebagian masyarakat tidak mampu menanggung biaya pendidikan padahal, Pendidikan merupakan modal awal bagi bangsa untuk dapat maju danberkembang serta setara dengan bangsa lain di dunia.

Salah satu solusi untuk mengatasi wajah meris pendidikan yaitu dengan sekolah gratis dan berkualitas. Untuk melaksanakan pendidikan gratis dan berkualitas, menurutnya, juga tidak mudah. Pemerintah harus benar-benar memahami langkah konkret untuk melaksanakan hal tersebut. Caranya dapat dengan pengalihan keuntungan sektor pertambangan untuk pendidikan dan kesehatan gratis. Hal ini suatu langkah realitis, sebab sumsel memiliki banyak sumber daya tambang, serta sebagai Lumbung Energi Nasional. Untuk dapat melaksanakan pendidikan gratis dan kesejahteraan gratis, dituntut suatu komitmen yang sungguh-sungguh dari segenap aparat pemerintahan.

Agar perjuang mewujudkan pendidikan gratis tak hanya menjadi sebuah ide yang bagus namun sulit untuk diterapkan, pemerintah juga harus mengambil kendali atas pertambangan asing di Indonesia. Sektor pertambangan merupakan penopang yang baik bagi penerapan pendidikan gratis. “Untuk itu diperlukan penguatan industri pertambangan yang bebas KKN. Serta memperkuat tenaga-tenaga produktif dengan mengalihkan keuntungan sektor pertambangan untuk pendidikan dan kesehatan gratis,” ujarnya.

Pada waktu yang berbeda, Aliasi Mahasiswa bersatu menuntut realisasi APBD sebesar menimal 20 % untuk sektor pendidikan. Penyampain aspirasi ini dilakukan di Bundaran Air Mancur Palembang. Aliansi mahasiswa bersatu juga menuntut pemberantasan buta huruf, pemerataan pembangunan sekolah, pengusutan tuntas korupsi dana BOS, serta memperjelas kesejahteraan tenaga pengajar. Mereka juga menolak RUU BHP tentang pelimpahan kewenangan pemerintah kepada kampus untuk mengatur manajemen keuangan kampus.

Ditempat yang sama, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) universitas Sriwijaya dan Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM) juga menggelar unjuk rasa. Aksi mereka tersebut menyikapi semakin terbelakangnya kondisi pendidikan di Palembang, terutama menjelang pemilukada.

“Pendidikan seolah politasasi. Hakekat pendidikan telah bergeser menjadi wahana pengumbar janji,” ujar Ardiansyah, koordinator aksi tersebut. Mereka juga menilai pendidikan di Palembang diwarnai kemerosotan. Kebijakan pendidikan yang dijalankan pemerintah, justru membuat sektor tersebut semakin mundur. Salah satu contoh yang dikemukakan, ujian nasional yang malah dijadikan ajang perebutan gengsi oleh pihak sekolah. Hal tersebut kemudian mengorbankan para pelajar, dengan melahirkan ahli tipu ulung dari kalangan pengajar itu sendiri.

Dari sektor pemerataan, distribusi pendidikan yang layak terkesan masih tebang pilih. Potret pendidikan ini diperparah dengan alokasi anggaran pendidikan yang belum sesuai dengan konstitusi. Memperingati Hardiknas, mereka menuntut diwujudkannya reformasi pendidikan, mengutuk segala bentuk politisasi terhadap pendidikan serta berharap pemerintah mengusahakan pendidikan bermutu dan terjangkau bagi masyarakat miskin. Mereka juga menolak segala bentuk kapitalisasi pendidikan. Pada akhirnya mereka menginginkan realisasi anggaran pendidikan minimal 20 % dari APBD sesuai dengan undang-undang. (Tim/02)

Kosgoro 1957 berikan Penghargaan Kepada Ishak Mekki

PRESIDEN RI- Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla beserta pejabat tinggi negara, para menteri Kabinet Indonesia Bersatu dan sejumlah duta besar berbagai negara, serta dihadiri ribuan pimpinan daerah Kosgoro 1957 dan para kader dari seluruh daerah di Indonesia yang saat ini sedang mengadakan Musyawarah Besar (Mubes) II Kosgoro yang berlangsung sejak 3 April hingga 6 April 2008. Untuk menyaksikan pemberian penghargaan Pimpinan Pusat Kolektif Kosgoro 1957 secara nasional kepada para kepala daerah.

Pemberian penghargaan tersebut berdasarkan penilaian dari Pimpinan Daerah Kolektif Kosgoro 1957 dan hasil pengamatan Pimpinan Pusat Kolektif Kosgoro 1957. penganugerahan tersebut, disampaikan langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Kolektif Kosgoro 1957, Dr HR Agung Laksono, Kamis (3/4) di Jakarta Covention Centre (JCC).

Dalam acara pemberian penghargaan tersebut Sumatera Selatan yang menerima penghargaan Kosgoro 1957, yakni masing-masing Bupati OKI Ir H Ishak Mekki MM dan Bupati Musi Banyuasin Ir H Alex Noerdin SH. Mereka menerima penghargaan tersebut secara simbolis bersama 10 orang kepala daerah di Indonesia lainnya.

Salah satu Penghargaan Pimpinan Pusat Kolektif Kosgoro 1957 diberikan kepada Ir H Ishak Mekki MM selaku Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) yang merupakan kader Kosgoro 1957, atas keberhasilannya selama memimpin yang telah memberikan kepedulian yang besar terhadap kesejahteraan dan kehidupan masyarakat di daerahnya.

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Kosgoro 1957, Agung Laksono, yang juga ketua DPR-RI mengatakan, di Indonesia kini telah banyak pimpinan daerah mulai dari Gubernur, Bupati dan walikota yang merupakan kader organisasi kemasyarakatan tersebut dan membawa kemajuan dan mengarahkan kebijakannya terhadap upaya-upaya kesejahteraan masyarakat. Untuk itu dipandang penting Kosgoro 1957 untuk memberikan penghargaan secara nasional kepada para kepala daerah tersebut. Selain itu bahwa kader Kosgoro 1957 yang kini telah menjadi Bupati ataupun Gubernur di sejumlah daerah di Indonesia, dinilai telah memiliki komitmen yang tinggi terhadap perkuatan ekonomi masyarakat”, prakarsa Kosgoro 1957 terhadap perkuatan ekonomi masyarakat.

Sementara itu, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada acara tersebut menyebutkan bahwa Kosgoro 1957 dinilainya telah banyak kiprahnya dalam pembangunan nasional dan peran Kosgoro 1957 sangat dipujinya, terlebih melihat tema dalam acara Mubes II 2008 yakni “Memperkokoh Semangat Kebangsaan”, merupakan suatu tema yang dinilai begitu bernuansa besar terhadap keinginan bangsa dalam menyatukan persepsi dan penguatan rasa kebangsaan di tengah kehidupan bernegara dewasa ini. (>>)

Pembangunan Sektor Pendidikan Jadi Prioritas

Muara Enim (Torang), Konsistensi dalam memberikan prioritas pembangunan pada sektor pendidikan terus dilakukan. Selain itu, membebaskan biaya SPP untuk seluruh siswa SMA Negeri dan swasta menjadi tujuan utama. Tidak hanya itu, Pemkab Muara Enim memberikan fasilitas mobil suzuki APV untuk operasional SMAN dan SMK se-Kabupaten Muara Enim. Penyerahan mobil operasional tersebut langsung dilakukan Bupati Muara Enim H. Kalamudin D SH MH kepada para kepala sekolah di halaman Pemkab.

Selain itu, diserahkan juga pinjaman mobil APV untuk Forum Ukhuwah Ulama Umaroh (FU3) dan Forum Komunikasi Kristiani (FKK). “Total mobil yang diserahkan mencapai 26 unit, 24 diantaranya untuk operasional SMAN dan SMKN” ungkap Plt Kabag umum, Hasan Basri

Usai menyerahkan kendaraan operasional, Bupati H. Kalamudin D SH MH mengatakan upaya pembebasan biaya SPP bagi seluruh siswa SMA negeri maupun swasta, jangan sampai menjadi beban dana pribadi guru dan juga tidak membebani para siswa. Karena itu, Pemkab Muara Enim mengalokasikan dana sebesar Rp 19 Milyar melalui APBD.

Bupati H. Kalamudin D SH MH dalam kesempatan yang sama mengatakan akan mencalonkan diri lagi dalam bursa Pilbup berpasangan dengan Ir. Muzakir Sai Sohar (Kamuz). Dia pun menambahkan, anggaran sektor pendidikan setiap tahun akan diupayakan untuk selalu naik. Sebab indikasi jumlah setiap tahunnya akan selalu bertambah sehingga diperlukan dukungan dana yang lebih besar lagi.

Dengan perhatian pembangunan sektor pendidikan yang menjadi prioritas diharapkan tidak ada lagi anak-anak usia sekolah yang tidak sekolah. Melalui dukungan anggaran yang cukup besar, juga kita akan berdosa apabila masih ditemukan anak-anak yang tidak bersekolah,” jelas Bupati Kalamudin.

Sekarang ini angka partisipasi kasar (APK) untuk sekolah, SD hingga SMP di Kabupaten Muara Enim sudah mencapai 89,4 persen. Ke depan APK harus mampu 100 persen. Dengan demikian seluruh anak usia sekolah harus bersekolah. Apalagi sekarang ini mulai SD hingga SMA baik negeri maupun swasta semuanya sudah dibebaskan dari biaya SPP.

Setelah Pemkab Muara Enim berhasil bebaskan biaya SPP tanpa membebani uang pribadi guru dan siswa, maka konsekuensinya kualitas pendidikan harus lebih maju, “Apalagi setelah mendapat mobil operasional, maka proses transformasi ilmu pengetahuan kepada siswa juga harus makin bermutu,” harap Kalamudin. (>>)

15 Dosen STKIP Datangi Sekretariat PDM Pagaralam

Pagaralam (Torang), Sebanyak 15 Dosen Sekolah Tinggi Keguruaan dan Ilmu Pendidikan Muhamadiyah yang tergabung dalam Forum Komunikasi Tenaga Pendidik (FKTP) Kota Pagaralam, Rabu (30/4) bebarapa waktu yang lalu mendatangi Kantor Sekretariat Pimpinan Daerah Muhamadiyah (PDM) Kota Pagaralam, untuk berdialog dengan Ketua PDM terkait masalah pemecatan mereka secara sepihak oleh pihak STKIP.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun. Ke-15 dosen yang dipecat tersebut berasal dari berbagai bidang ilmu. Kedatangan 15 dosen ke sekretariat PDM adalah untuk menyampaikan tuntutan, karena mereka menganggap pemecatan yang dilakukan pihak STKIP tidak sesuai Prosedur dan tanpa alasan yang jelas serta meminta pengembalian nama baik dosen-dosen yang dipecat.

Koordinator aksi Alqodhri, S.Pd MM mengatakan, kedatangan mereka ke kantor sekretariat PDM dimaksudkan untuk meminta kejelasan alasan pemecatan tersebut dianggap tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. “Apalagi selama bekerja kami merasa telah menyumbangkan semua ilmu untuk kemajuaan STKIP sendiri, tetapi apa balasan yang diterima, pemecatan tanpa alasan yang jelas,” katanya.

Pemecatan 15 Dosen STKIP ini tidak sesuai prosedur, karena yang berhak memberhentikan atau memecat dosen STKIP adalah Ketua STKIP. Tetapi yang terjadi adalah PDM yang memecat para dosen tersebut, apalagi dosen yang dipecat bukan merupakan dosen lepas tetapi telah memilki SK untuk dijadikan dosen di STKIP tersebut.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah H. Dimyati Rais ketika dikonfirmasi mengatakan, tidak benar jika pihaknya memecat atau memberhentikan para dosen STKIP tersebut, sebab di Muhamadiyah tidak mengenal istilah pengangkatan ataupun pemberhentiaan, jadi pemecatan 15 dosen STKIP tersebut tidak benar, yang ada hanyalah surat penyampaian ucapan terima kasih, karena sudah mengajar di STKIP dan jika jasanya masih diperlukan maka pihaknya akan memangil dosen tersebut untuk mengajar kembali.

“Dosen tersebut tidak dipecat, tetapi untuk sementara tidak dibutuhkan, sebab setiap dosen yang ada di STKIP per semesternya selalu diawasi kinerjanya dan jika kinerjanya tidak memuaskan maka kita berikan surat ucapan terima kasih karena sudah bekerja di STKIP. Tetapi, jika Dosen tersebut dibutuhkan lagi maka akan kita berikan surat undangan untuk mengajar kembali. Jadi tidak ada istilah dipecat dan itu tidak benar,” jelasnya. lebih jauh dikatakan, pihaknya meminta kepada 15 Dosen tersebut untuk menunjukkan surat pemecatan dan pengangkatan menjadi dosen STKIP. (Tim)

PT. Pos Indonesia Capai Pendapatn Rp 4,465 M

Palembang (Torang), PT. Pos Indonesia (PT Pos) Cabang Merdeka pada kuartal pertama 2008 (Januari-April) mencapai pendapatan Rp 4,468 M, meningkat 33 persen bila dibandingkan pada periode yang sama pada tahun 2007 yakni sebesar Rp 3,364 miliar. Kepala Kantor PT. Pos Cabang Merdeka Jan Peter D. Sihombing mengatakan, pertumbuhan yang ditunjukkan oleh PT Pos ini masih didominasi oleh sektor pengiriman surat. “peningkatakan pendapatan ini cukup mengembirakan karena minat masyarakat untuk memanfaatkan jasa pengiriman melalui PT Pos masih tinggi,” ucapnya.

Menurut Jan, pendapatan PT Pos dari bulan ke bulan sepanjang 2008 juga terlihat mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, seperti pada April 2008, pendapatan yang berhasil dihimpun adalah sebesar Rp 1,247 miliar meningkat 37 persen bila dibandingkan April tahun sebelumnya yang hanya Rp 787 juta.

Peningkatan pertumbuhan itu dikarenakan PT Pos masih eksis dalam sektor pengiriman surat. Dominasi sektor ini seperti pengiriman express, kilat khusus ataupun pengiriman surat biasa yang mencapai 65 persen atau sekitar Rp 700 miliar dari total pendapatan yang diperoleh. Sedangkan untuk sektor yang lain seperti pengiriman paket dan pembayaran on-line mencapai 35 persen. Tingginya pendapatan dari sektor pengiriman surat tersebut, menurutnya, juga didukung oleh banyaknya pengiriman surat lamaran kerja melalui PT Pos. (Tim)

5 Sekolah Baru Di Palembang

Palembang (Torang), Pertumbuhan sekolah mulai dari taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas di Kota Palembang, ternyata cukup pesat. Setidaknya, pada tahun ajaran baru nanti ada lima sekolah baru yang akan ikut dalam “perebutan” siswa.

Kelima sekolah tersebut antara lain SD Islam Terpadu Bina Ilmi (Kompleks Bukit Sejahtera-Poligon), SD AR-Ridho (Jl Residen H Abdul Rozak), TK Adilia Mulia (Km 12), SMPIT Izzudin (Jl Demang Lebar Daun) dan SMPIT al Furqon (Jl HBR Motik Km 8).

Terkait dengan kemunculan sekolah-sekolah baru ini, Kepala Seksi (Kasi) Swasta SMP/SM Dinas Pendidikan Kota Palembang mengatakan pendiriaan sekolah baru hendaknya memperhatikan syarat dan kelayakan pendiriaan. Selain itu hendaknya memperhatikan tingkatan dan lokasi sekolah yang hendak didirikan agar disesuaikan dengan kebutuhan.

“Sekolah yang belum memiliki izin operasional belum bisa menerima siswa baru. Kalau belum punya izin sudah ada siswanya, itu namanya sekolah liar” tegas Imran. Izin operasional ini untuk menjamin kelayakan sebuah sekolah sehingga masyarakat tidak akan dirugikan serta membantu sekolah yang bersangkutan menyelesaikan izin administrasi. Izin operasional sendiri berlaku satu tahun, sedangkan izin tetap akan dikeluarkan dengan melihat kelayakan sekolah.

Ditanya mengenai sanksi, Imran mengatakan Diknas tidak berhak menutup sekolah tersebut. Hanya saja sekolah akan terganjal saksi administrasi. Misalnya, tidak bisa menyelenggarakan ujian sendiri atau mengikuti akreditasi sekolah.

Kasi Swasta Subdin TK/SD Diknas Kota Palembang, Yunidar. Dia mengatakan bahwa sekolah baru harus memenuhi persyaratan dalam pengajuaan izin operasional. Persyaratan dimaksud antara lain Surat Izin Tempat Usaha (SITU), akte pendiriaan yayasan, surat keputusan pengangkatan kepala sekolah atau guru, juga mengikuti kurikulum yang berlaku, hasil studi kelayakan, rencana induk pengembangan jangka panjang dan jangka pendek, fotocopy ijazah dan STTB Kepala Sekolah atau guru.

Selanjutnya, sumber pembiayaan sarana dan prasarana, denah lokasi sekolah, daftar inventaris sekolah, daftar formasi kelas dan siswa, serta kajian dampak lalu lintas dari Dinas Perhubungan, semua itu wajib disertakan. “Proses pengajuaan izin operasional tidak memakan waktu yang lama,” tandas Yunidar.

Prosesnya mengajukan izin dimulai dari Diknas Kecamatan. Diknas kecamatan meninjau ke lokasi, lalu diajukan ke Diknas kota dan Diknas Kota mengajukan peninjauan, setelah itu Diknas kota lalu mengeluarkan izin operasional bila sekolah tersebut memenuhi persyaratan. (Tim)

Sebaran “Hot Spot” di Sumatera Meningkat

Palembang (Torang), Berdasarkan sumber data Satelit Aqua/Terra Modis (FIRMS) Fire Information Of Management System University Of Maryland USA, pada bulan Januari 2008 lalu tercatat 13 sebaran titik api, sedangkan pada Maret meningkat menjadi 15 sebaran titik api dan terus meningkat sehingga pada April menjadi 32 sebaran titik api, untuk Mei ini, sampai dengan saat ini baru terdapat 7 sebaran titik api.

Gis/RS Specialist dan Planation Coordinator SSFFMP (Sount Sumatera Forest Fire Management Project), Solichin mengatakan, kalau ada sedikit peningkatan dari Februari hingga April, sebaran titik api untuk wilayah Sumatera masih dalam tahap normal. Menurutnya, peningkatan yang cukup tajam diperkirakan memasuki September atau Oktober mendatang, dimana sebaran titik api yang terjadi sangat memungkinkan terjadinya kabut asap.

Untuk mengantisipasi hal ini, Solichin menambahkan, harus ada koordinasi yang baik antara instansi terkait, baik itu tingkat provinsi maupun tingkat daerah. Selain itu, upaya pemerintah daerah yang melarang masyarakat membuka lahan dengan cara pembakaran harus disertai dengan alternatif solusi yang diberikan kepada msyarakat. “seperti pembukaan lahan yang baru tanpa pembakaran ataupun memberi alternatif mata pencarian lain pada masyarakat, karena tindakan masyarakat membakar hutan semata-mata untuk mencari uang dengan cara berkebun atau berladang,” ujarnya.

SSFFMP sendiri, saat ini telah membentuk suatu modul yang dinamakan Community Development specialis di 13 desa wilayah Sumsel. Modul ini dibentuk dengan tujuan menghindari pembakaran lahan oleh masyarakat melalui regu pemadam desa. Selain itu, SSFFMP telah mensosialisasikan pada lebih 200 desa di Sumsel dengan program “Masyarakat Desa Peduli Api”. SSFFMP memberitahukan teknik pemadaman api dan teknik penyelamatan terhdap korban kebakaran, diharapkan melalui program ini, masyarakat bisa mengantisipasi datangnya musim kemarau. (Tim)

Pembangunan Pustu Tanjung Menang Terbengkalai

Pagaralam (Torang), Pembangunan Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu (Pustu) yang terletak di Dusun Tanjung Menang Kelurahan Prahu Dipo Kecamatan Dempo Selatan terbengkalai, sarana kesehatan masyarakat ini sempat berorientasi beberapa bulan, namun kemudiaan terhenti hingga sekarang.

Berdasarkan pantauan wartawan dilapangan, selain tidak berfungsi, kondisinya sangat memprihatinkan, karena halaman disekitar balai sudah ditumbuhi semak, sehingga bangunan tersebut nyaris tidak terlihat lagi.

Ketua RT 06 Dusun Tanjung Menang Kecamatan Dempo Selatan Matsun membenarkan jika Pustu yang diperuntukan untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat sekitar. “Keberadaan Pustu ini sangat dibutuhkan, jika ingin datang ke rumah sakit jaraknya cukup jauh sekitar 30 menit, tetapi jika ada Pustu yang berfungsi sebagaimana mestinya maka pertolongan pertama dapat diberikan sebelum dibawa ke rumah sakit” katanya.

Menurutnya, kondisi bangunan yang ada tidak terawat sama sekali, hal ini terlihat dengan banyaknya tanaman liar yang tumbuh hingga mencapai 1 meter dan menutupi semua pekarangan yang ada dibangunan tersebut. “jangankan ingin masuk ke dalam gedung untuk melihat saja sudah sulit karena terhalang semak,” tambahnya.

Lebih jauh dikatakan Pustu yang ada pernah beberapa bulan beroperasi tetapi dengan minimnya fasilitas yang ada menyebabkan setiap kali ada pasien yang ingin meminta perawatan terpaksa harus dirujuk ke Puskesmas setempat atau juga ke rumah sakit karena tidak bisa ditanggulangi. Apalagi letak pustu yang tidak strategis yang terletak di tengah hutan dan jauh dari keramaian serta berbagai kendala lainnya.

“Bangunan Pustu itu terletak ditengah hutan dan jauh dari pusat keramaiaan, sehingga membuat masyarakat dan petugas yang ada menjadi tidak betah,” paparnya seraya menambahkan. Pihaknya telah meminta kepada dinas terkait untuk dapat mencarikan jalan keluar untuk masalah yang ada, sehingga nantinya Pustu yang ada dapat difungsikan kembali.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pagaralam dr. H. Rasyidi Amri MT MKM ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan pemanggilan kepada Puskesmas yang membawahi Pustu tersebut, sehingga nantinya permasalahan yang ada ini tidak terus berlarut-larut dan masyarakat yang ada dapat kembali merasakan adanya pelayanan dari Pustu tersebut.

“Kita akan memanggil kepala Puskesmas yang membawahi Pustu yang ada, guna mencari pemecahan masalah yang ada. Sebab selama ini tidak ada laporan bahwa Pustu tersebut tidak berfungsi,” ungkapnya. (Tim)

Mantan “Duta” Tertangkap Di sungai Lilin

Palembang (Torang), Tiga mantan “Duta” (sebutan untuk perampok di luar negeri) tertangkap setelah tiga bulan “Ngobok” di Sungai Lilin, Rabu (19/3), ketiga orang tersebut adalah Mantap (29 th), Zulianto Marzuki alias Herman (30 th) dan Zulkifli (33 th). Sedangkan dua lainnya Yn dan Uj masuk ke daftar pencariaan orang.

Mereka tertangkap dirumahnya masing-masing dengan selang waktu sekitar setengah jam yang dipimpin oleh Panit I Jatanras Polda Sumsel, Aipu Sopian. Herman ditembak di bagian kaki kanan dan kiri karena berusaha melarikan diri. Berlima mereka telah melakukan pembobolan brankas milki kantor PT. FIF Pos Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin pada 27 Desember 2007 lalu.

Brankas tersebut berisikan uang tunai sebesar Rp 412 juta. “sebenarnya kami tidak bermaksud untuk membobol brankas tersebut, saat itu kami berlima baru pulang dari Jambi dengan mengunakan mobil Kijang Krista, karena hujan deras kami berteduh, selanjutnya mencul ide kami untuk membobol brankas tersebut” kata Zulkifli (33) warga Jl Walet Raya RT 48 RW 11 Kelurahan Alang-Alang Lebar Kecamatan Sukarame Palembang.

Menurutnya, mereka yang berprofesi sebagai duta ini sudah tiga kali bolak balik ke luar negeri, namun selalu sial dan tidak pernah mendapatkan hasil. Padahal biaya untuk pergi ke luar negeri besar, bisa Rp 5-7 juta untuk sekali berangkat. Negara-negara yang mereka singgahi adalah Malaysia, Singapura, Thailand dan Brunai Darussalam. Incaran mereka adalah orang-orang yang baru saja mengambil uang dari Bank, paling kecil dalam satu kali melakukan aksinya mereka bisa meraup keuntungan Rp 20 juta, sedangkan kalau sedang untung mereka bisa mendapatkan uang hingga ratusan juta rupiah.

Selain itu menurut Zul, yang juga sempat berbisnis pempek di Batam ini, uang yang diperoleh dari hasil membobol brankas tersebut mereka bagi rata. Masing-masing orang mendapat Rp 75 juta, uang tersebut digunakan untuk membayar hutang yang sudah tiga bulan tidak pernah dilunasinya sebesar Rp 9 juta. Kemudiaan untuk menebus sawah milik orang tuanya yang sudah 18 tahun tergadai seharga Rp 18 juta, untuk perbaikan rumah sebesar Rp 12 juta, untuk membeli tanah hutan seluas dua hektar seharga Rp 10 juta sedangkan sisanya untuk poya-poya di Jakarta.

Berdasarkan pengakuaan dari Mantap, uang tersebut digunakan untuk membayar rumah sakit karena istrinya di rawat Rumah Sakit Myria selama seminggu akibat demam berdarah sebesar Rp 5 juta. “Saya dapat bagiaan Rp 75 juta, selain untuk berobat istri saya, uang itu juga digunakan untuk mengirimi adik-adiknya yang ada di Batam sebesar Rp 7,5 juta, selain itu, uang tersebut juga digunakan untuk orang tua sebesar Rp 5 juta, kemudiaan untuk yasinan tujuh bulanan istrinya sebesar Rp 4,5 juta dan digunakan untuk poya-poya di Jakarta sebesar Rp 10 juta.

Dalam aksinya Zul merupakan spesialis pembawa peralatan seperti linggis, godam, pahat dan gunting besi serta mengawasi keadaan sekitar sedangkan Yn bertugas berjaga di dalam mobil, kemudiaan yang bertugas membongkar brangkas adalah Mantap, Herman dan Uj. (Tim)

Jalan Sehat Visit Musi 2008

Palembang (Torang), Antusiasme yang tinggi dari masyarakat kota palembang ditunjukan pada saat mengikuti program jalan sehat yang diadakan stasiun televisi PAL TV bekerja sama dengan pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, beberapa waktu yang lalu (27/4), program jalan sehat ini disponsori oleh Pharmaton formula, sekitar 7.000 peserta dari beragam usia, tua, muda, anak-anak hingga orang dewasa, sudah berkumpul dilapangan parkir Stadion Bumi Sriwijaya, sejak pukul 05.00 WIB.

Acara yang bertajuk “Jalan Sehat Visit Musi 2008” dilepas oleh Kabagpora Pemprov Sumsel, Dr Aidit Aziz tepat pukul 06.30 WIB di lapangan parkir Stadion Bumi Sriwijaya didampingi Assisten II Pemkot Palembang Apriadi S Busri CES, Ketua Panitia Aan Santana dan perwakilan pharmaton formula Bagio.

Dari lapangan Parkir Stadion Bumi Sriwijaya, peserta bertolak menuju Jl HM Dhani Effendy (Jl Radial), Jl Letkol Iskandar, Jl Jendral Sudirman, simpang RS. RK Charitas, Jl Angkatan 45, dan kembali lagi ke lapangan parkir Stadion Bumi Sriwijaya. “selain mendukung program Visit Musi 2008, lomba jalan sehat ini, untuk lebih mendekatkan diri kepada pemirsa PAL TV” ungkap Aan Santana,yang juga marketing manager PAL TV disela acara.

Selain jalan sehat, panitia juga menampilkan beragam acara antara lain, mulai dari senam bersama hingga hiburan dari program-program acara yang ada di PAL V seperti “Kelakar Betok” dan orgen tunggal 42. panitia juga telah menyiapkan beragam hadiah untuk diundi. Mulai dari 10 buah dispenser, 5 buah TV 21 inch dan hadiah utama 3 buah sepeda motor Suzuki Shogun serta ratusan hadiah menarik lainnya. Peserta tampak bersemangat mengikuti semua rangkaian acara.

Diakhir acara dilakukan pengundiaan hadiah, hadiah utam berupa tiga buah sepeda motor Suzuki Shogun, masing-masing menjadi milik Yeni M Ali, warga Jl Bougenvile Km 7,5, Sarbini warga Kecamatan Sukarame dan Najamudin warga Jl Pertahanan 16 ulu.

Yeni yang seorang buruh pabrik ini mengatakan dia sangat senang dan bersyukur mendapatkan hadiah motor PAL TV. Apalagi dalam hatinya sudah lama ingin kredit motor. “Memang rezeki kito nian, Kak. Rencano kito nak mbeli motor kredit, eh dapet gratisan,” ujarnya girang.

Sarbini juga mengaku sangat gembira bisa meraih hadiah utama sepeda motor “Terimo kasih PAL TV, kami lah diajak olahraga, dapet motor pulok,” katanya. Tak jauh beda dengan perasaan Najamudin, karyawan di Kantor Bakominfo Sumsel, ia berulang-ulang mengucap syukur kepada Allah SWT atas rezeki yang diperolehnya “Alhamdulillah, rezeki dari Tuhan ada saja jalannya,” ungkapnya bangga. (Tim)

Acara Jalan Santai Di OKI meriah

Kayuagung (Torang), Pelaksanaan jalan santai peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) ke-49 dan Hari Kartini ke-129 tahun 2008 yang telah dilaksanakan Jum’at (25/4) yang lalu berlangsung meriah.

Jalan santai yang diikuti sekitar 5.000 peserta yang berasal dari berbagai lapisan masyarakat seperti ibu-ibu PKK, Dharma Wanita, unsur muspida, Sekda, asisten, kepala dinas isntansi, kabag guru, pelajar mulai dari SD, SMP dan SMA tersebut dilepas oleh Bupati OKI Ir. H. Ishak Mekki, MM.

Rute jalan santai tersebut dimulai dari Lapangan Hatta atau lapangan bola kaki dan finishnya di Taman Rekreasi Segitiga Emas Kayuagung. Setelah jalan santai dilanjutkan senam kebugaran dengan instruktur senam dari Palembang.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Nasional OKI Drs. H. Zulkarnain, MM yang didampingi Kabag TU Drs. Darjis AL, MM kepada wartawan Torang, bahwa pelaksanaan Hardiknas ke-49 dan Hari Kartini ke-129 puncaknya telah dilaksanakan pada Senin (5/5) yang lalu. (Tim)

Rumah Nenek Renta Disapu Puting Beliung

Kayuagung (Torang), Rumah milik Cik Imah (80 th) warga Lebak Laut SP Padang Kabupaten OKI disapu puting beliung. Akibatnya rumah yang terbuat dari kayu dan beratapkan jerami berukuran 5x8 tersebut roboh masuk kedalam air, berikut peralatan rumah tangganya. Kerugian ditaksir mencapai belasan juta rupiah.

Berdasarkan informasi dilapangan, sore hari hingga malam hari terjadi hujan lebat disertai angin kencang. Karena hujan lebat korban yang hanya tinggal sendiri tersebut masuk ke dalam rumah, namun tanpa disadari korban, tiba-tiba angin puting beliung menyapu rumah korban. Namun, rumah korban belum roboh. Korban yang ketakutan langsung keluar rumah dengan cara merangkak keluar rumah. Saat Nenek tua tersebut berada di luar rumah tiba-tiba rumah korban langsung roboh dan masuk ke dalam air.

Korban langsung berteriak minta tolong dan dalam waktu sekejap warga berdatangan dan langsung menyelamatkan korban ke rumah warga. Nenek yang disinyalir sudah banyak mengidap penyakit tersebut kepada wartawan tidak banyak bicara, hanya saja dia berharap kiranya Pemerintah dapat membantu memperbaiki rumahnya.

Di depan rumah nenek renta tersebut kini tersedia Posko amal bantuan dan berharap kepada dermawan dapat membantunya. Kini nenek renta tersebut tinggal di kediaman anaknya tak jauh dari kediamannya. Kades Lebak Laut SP Padang Doni Palendra membenarkan adanya peristiwa tersebut. (Tim/03)

Pembangunan Pelabuhan TAA Terus Berjalan

Palembang (Torang), Pembangunan Pelabuhan Tanjung Api-api (TAA) tetap terus berjalan. Sebab, persetujuan prinsip dari Menteri Kehutanan (Menhut) MS Ka’ban sudah ada. Jadi, jelas kalau pembangunan ini disetujui.

Berdasarkan keterangan Wakil Gubernur Sumsel Prof. dr. H. Mahyuddin NS, SpOG, “Terkait adanya dugaan lain dalam perjalanan Pembangunan Pelabuhan TAA, itu merupakan hal berbeda. Kalau memang dalam Perjalanan Pembangunan Pelabuhan TAA ada masalah lain, Kita tidak mengetahui hal tersebut. Yang penting Kita telah mengantongi Surat Izin prinsip dari Menhut sebagai dasar pembangunan kawasan pelabuhan.

Pengerjaan Proyek TAA mengacu pada izin prinsip dari menhut dan restu dari DPR-RI. Sekali lagi kalau ada ekses-ekses yang lain, tidak berhubungan dengan pembangunan TAA. Karena semua prosedur sudah dijalankan sesuai dengan ketentuan yang ada.

Sejumlah investor terus melakukan pengkajian struktur tanah untuk pembangunan Rail way. Ini karena kondisi di areal Pelabuhan banyak rawa. Penawaran Pembangunan Rail way dilakukan dengan teknologi baru yang dikembangkan oleh Boustead Singapore. Metodenya, menginjeksi semen pada lokasi rawa yang akan di bangun Rail Way. Hanya saja, dengan penerapan metode ini setidaknya membutuhkan dana lebih besar.

“Kita masih mengkaji siapa yang berani menawarkan dengan menggunakan sistem ini karena dananya besar. Investor yang berani akan membuat DED (detail engineering design) dan akan kita tawarkan dalam bentuk tender. Jika menggunakan teknologi biasa biayanya Rp 50 Miliar per kilometer. Ini bisa mencapai Rp 100 miliar per kilometer,” Tukasnya.

Ditegaskan, pembangunan jalan (akses) menuju pelabuhan menggunakan anggaran tahun jamak APBD. Disamping bantuan APBN. “Semua sudah atas persetujuan DPRD SUmsel dan DPR-RI,” Tambahnya.

Terkai dengan dugaan kasus suap pembebasan lahan? Asisten Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Sumsel Ir. H. Budi Haryono mengatakan tidak mengetahui masalah tersebut. Sebab, dalam mekanisme pembebasan lahan semua sudah berjalan sesuai prosedur. (Tim/03)

Karyawan PT. Tania Selatan Tewas Dibacok

Kayuagung (Torang), Seorang Karyawan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. Tania Selatan di perkebunan Muara Burnai Kecamatan Lempuing Jaya OKI, Nengah Tambun (34 th) tewas dibacok oleh orang yang tidak dikenal berjumlah lebih dari satu orang, yang diduga bermotifkan dendam.

Sebab sepeda motor dan uang, serta barang-barang yang di bawa korban tidak dibawa kabur pelakunya. Kejadiannya didekat tower operator selular di Desa Muara Burnai I, saat korban dalam perjalanan pulang kerumahnya di Desa Muara Burnai II, Kecamatan Lempuing Jaya OKI.

Kejadiannya saat pulang kerja shift malam, korban pulang mengendarai sepeda motor miliknya Honda Supra X 125. ketika melintas dilokasi kejadian, korban dihadang oleh pelaku yang berjumlah lebih dari satu orang yang bersenjata parang. Saat korban menghentikan laju sepeda motornya, pelaku langsung membacok leher dan perut korban. Akibat bacokan tersebut korban tersungkur bersimbah darah.

Begitu memastikan korban sudah tewas, para pelaku langsung kabur. Mayat korban baru temukan beberapa saat kemudian, oleh warga yang kebetulan melintas. Penemuan mayat korban pembunuhan itu oleh warga langsung dilaporkan ke Polsek Lempuing. Setelah melakukan olah TKP, aparat Polsek Lempuing membawa mayat korban ke RSUD Kayuagung untuk dilakukan Visum et repertum (VER).

Kapolres OKI AKBP Drs. Yudhi Faizal, SH, MH didampingi Kasat Reskrim AKP Yury Nurhidayat Sik dan Kapolsek Lempuing Iptu Ashari Kurniawan, SH mengatakan jajarannya sedang menyelidiki kasus pembunuhan tersebut. “Motifnya di duga dendam, sebab barang bukti milik korban berupa sepeda motor Honda Supra, Hp Nokia, Uang, Susu bubuk SGM sebanyak tiga kotak, saat itu masih berada di tempat kejadian,” Ujar Yudhi Faizal. (Tim/03)

Tabung Gas 3 Kg Meledak

Palembang (Torang), Keamanan tabung gas 3 kilogram yang diberikan pemerintah secara gratis melalui program konversi minyak tanah ke elpiji patut dipertanyakan. Sebab kasus meledaknya tabung gas yang berukuran tiga kilogram telah terjadi berulang kali.

Meledaknya tabung gas ini dialami oleh Lismiharti (35 th) warga kompleks Talang Kelapa Blok VI Rt 23 Rw 11 Kelurahan Alang-Alang Lebar Kecamatan Alang-Alang lebar Palembang beberapa hari yang lalu tepatnya hari jum’at tanggal 02 Mei 2008 pukul 12.30 WIB.

Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka bakar ditangan kanan, kaki kiri dan kanan, wajah dan punggung bagian kanan. Korban langsung dibawa tetangganya ke Rumah Sakit Islam Siti Khodijah untuk mendapatkan perwatan lebih lanjut.

Kejadian ini bermula saat memasang selang ke tabung gas yang baru dibelinya, tiba-tiba keluar asap putih. Karena takut meledak, ia membawa tabung gas tersebut untuk diamankan. Tiba-tiba api menyambar ke tabung dan langsung merambah ke seluruh tubuh. Tanpa berpikir panjang lagi korban langsung ke kamar mandi dan menyiramkan ait untuk memadamkan api tersebut.

Setelah apadam, korban berteriak meminta pertolongan. Mendengar teriakan istrinya, suami korban langsung datang dan membawa korban ke Rumah Sakit. “Suami aku langsung cepat-cepat membawa aku ke Rumah Sakit untuk dirawat karena sangat kepanasan akibat luka bakar tersebut,” Ungkapnya. (AS)