Sabtu, 17 Mei 2008

Amien: Pecat Saja Purnomo!

Jakarta (Torang), Mantan Ketua MPR Amien Rais mendesak agar Presiden SBY berani memecat Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro. Amin yang juga mantan Ketua Umum DPP PAN ini menganggap, Purnomo bila masih dipertahankan dalam kabinet di sisa umur pemerintahan duet SBY-JK ini, sama saja dengan dagelan politik. “Menteri yang paling bertanggung jawab meruntuhkan ekonomi negeri ini, namanya Purnomo Yusgiantoro. Dialah yang bertanggung jawab memerosotkan produksi minyak kita. Dari tahun ke tahun makin menyusut, makin habis, makin bergantung kepada luar negeri,” cetus Amien Rais di sela-sela peluncuran buku Haryanto Taslam berjudul 40 Hari Digenggam Kekuasaan, Rabu (14/5) lalu.

“Dia harus bertanggung jawab, mengapa memfasilitasi koorporasi asing melakukan penjajahan industri pertambangan di negeri ini. Jadi, sebelum terlambat, pecat saja Purnomo. Ganti yang punya patriotisme yang cinta tanah air. Saya yakin kesetiaan Purnomo itu di luar Indonesia, entah di mana. Buktinya, semua sumur kering dibiarkan, tidak ada sumur baru. Semua gas alam kita diambil asing, dia diam saja,” tandasnya.

Amien Rais kemudian meralat pernyataan bila orang pertama yang paling bertanggung jawab atas keterupurukan ekonomi bangsa ini adalah Purnomo. Yang pertama, cetus Amien Rais adalah Presiden dan Wapres. “Nomor satunya dibagi, SBY dan Jusuf Kalla,” ujar Amien Rais.

Dalam kesempatan itu, Amien Rais juga menyemangati para mahasiswa untuk tidak berhenti berdemo menolak rencana pemerintah yang ingin menaikkan harga BBM. “Jangan berhenti berdemo. Pemerintahan ini aneh bin ajaib. Oleh karena itu mahasiswa itu berdemo, silakan terus dan saya akan dukung asal nggak pake bakar ban,” lanjutnya.

“Bantuan Rp 100 ribu per kepala keluarga (yang dimaksud Bantuan Tunai Langsung, Red), itu jelas sandiwara politik dan membodohi rakyat. Apa artinya Rp 100 ribu itu kalau minyak goreng, kecap, ikan asin, beras, tiket bis, tiket kereta api, semuanya naik. Jadi tak ada gunanya uang itu. Jusuf Kalla sangat arogan, mengentengkan mahasiswa, mengentengkan rakyat. Nanti, tahu sendiri dia,” sambung Amien Rais.

Selain Amien Rais, anggota Komisi V DPR RI Enggartiasto Lukita mendesak agar Purnomo Yusgiantoro, mengundurkan diri karena tidak mampu mencapai target produksi minyak mentah Indonesia selama tiga kali Pemerintahan. “Selama tiga kali ganti Pemerintahan kinerjanya tidak bisa dibilang bagus, grafik produksi minyak terus menurun. Sekarang ini dari target produksi 1,034 juta barrel per hari, hanya tercapai 927 ribu barel per hari,” katanya kepada wartawan usai membagikan benih padi di Kapetakan, Kabupaten Cirebon.

Ia menjelaskan, dengan harga minyak dunia yang melonjak sampai 120 dolar AS per barrel maka produksi minyak nasional harus ditingkatkan untuk mengimbangi sisi penerimaan negara, tetapi justru pencapaian lebih rendah dari target pasti akan menganggu neraca keuangan Pemerintah. Selain itu diperparah dengan konsumsi bahan bakar dalam negeri yang mengalami peningkatan. “Jika saja produksi bisa digenjot sampai 1 juta barrel per hari, sementara sisi permintaan konsumsi BBM dalam negeri tetap atau naik sedikit maka tidak begitu banyak gejolak,” katanya.

Sebelumnya Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, mengungkapkan bahwa penurunan produksi minyak tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi di negara lain di dunia. “Industri minyak Indonesia sudah berusia 100 tahun, sehingga secara alamiah mengalami penurunan produksi,” katanya. Menurut Purnomo, industri minyak Indonesia sudah melalui dua kali masa puncak produksi, yakni tahun 1970-an dan 1995, sehingga kini mengalami penurunan produksi secara alamiah yang mencapai rata-rata tujuh persen per tahun. “Dengan tingkat produksi satu juta barel per hari, maka penurunan alamiah produksi minyak kita mencapai 70.000 barel per hari,” jelasnya. (AS)

Tidak ada komentar: