Jumlah korban tewas akibat gempa berkekuatan 7,9 Skala Richter (SR) di China terus bertambah. Hingga kemarin, diperkirakan lebih dari 15.000 orang tewas dan 40.000 masih terkubur di bawah puing-puing rumah di Provinsi Sichuan.
Di seluruh Wenchuan wilayah pusat gempa terdapat sekitar 60.000 orang yang belum diketahui nasibnya. Wakil Gubernur Provinsi Sichuan Li Chengyun mengatakan, jumlah korban tewas mencapai 14.463 orang.
Sementara 14.051 orang dikabarkan hilang, 25.788 terkubur dan 64.746 luka-luka. Xinhua mengutip jumlah total korban tewas mencapai 14.866 orang. Di Provinsi Gansu, jumlah korban tewas mencapai 280 orang, Provinsi Shaanxi 106, Kota Chongqing 14, Provinsi Henan 2 dan 1 orang di Provinsi Yunan.
Di Dujiangyang, salah satu kota yang dekat dengan Wenchuan, petugas penyelamat berhasil menyelamatkan seorang perempuan hamil Zhang Xiayan dan ibunya dari reruntuhan apartemen. Zhang dan ibunya terkubur selama lebih dari 50 jam. Sun Guoli, kepala tim penyelamat di Chengdu ibu kota Sichuan, mengatakan bahwa banyak sekali operasi penyelamatan dramatis.
Dia mengungkapkan, semua membutuhkan keajaiban dan kerja sama yang kuat. “Kita berjanji akan melakukan hal yang terbaik bagi semua orang. Para korban merupakan adik dan kakak kita semua,” ujarnya.
Sementara itu, Pemerintah China menolak tawaran bantuan tim penolong dari luar negeri dalam operasi penanggulangan pascagempa. Kemarin tim penolong bencana gempa dari Australia ditolak secara halus. Tim petugas kemanusiaan Jepang yang telah tiba di China juga harus balik badan. Ahli bencana gempa dari Korea Selatan pun mengalami nasib serupa.
Pemerintah
“Pasukan Pembebasan Rakyat (PLA) dan polisi akan membantu para korban gempa,” ungkap Perdana Menteri China Wen Jiabao kemarin. Ribuan tentara juga dimobilisasi ke daerah-daerah terpencil tempat sebagian besar penduduknya terkubur di dalam rumahnya masing-masing. (AS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar