Sabtu, 17 Mei 2008

Kabupaten Muba Minim Pondok Pesantren

sekayu (Torang), Bupati Musi Banyuasin (Muba) Alex Noerdin mengaku, jumlah pondok pesantren (Ponpes) yang dimiliki Kabupaten Muba minim.

Dia berjanji akan membangun sarana yang diperlukan untuk pembangunan ponpes. Sebagai kepala daerah, dirinya merasa bertanggung jawab terhadap minimnya sarana pendidikan berbasis agama tersebut. Bahkan, kata Alex, pembangunan sarana pendidikan seperti ponpes sudah ditargetkan dalam waktu dekat.

“Kondisi sarana dan prasarana di ponpes yang masih minim akan dibenahi secara bertahap,” ujarnya saat bersilaturahmi di Pondok Pesantren Hidayatullah Fudhola Kecamatan Sungai Lilin Kabupaten Muba.

Menurut dia, pembangunan di bidang pendidikan tidak saja di sekolah umum, namun juga melalui pondok pesantren. Tahapan pembangunan ponpes sendiri kini sudah memasuki tahapan perencanaan. Malah, pihaknya sedang mengupayakan beberapa metode pembangunan sarana penopang pendidikan di ponpes.

Hal itu seiring dengan program mengurangi beban masyarakat dalam mendapatkan pendidikan. Namun, tentu ditunjang dengan sarana dan fasilitas pendidikan yang layak. Ketua Asosiasi Pondok Pesantren Indonesia Wilayah Barat Zaim Ahmad meminta Pemerintah Kabupaten Muba tidak saja memberikan bantuan dalam bentuk uang.

Sebab bantuan yang lebih, bisa berarti berbentuk perhatian atau peningkatan sarana dan prasarana pendidikan di beberapa ponpes di Muba. “Kita tak minta umpan, tapi tolong diberikan kail,” ujarnya. Zaim menjelaskan, kehidupan ratusan santri selama ini memakai sistem pemondokan. Sarana dan prasarana yang dimiliki pesantren tersebut tergolong minim.

“Kita ingin pendidikan yang maju dan berkualitas. Selain ilmu, kita pun mendalami pembekalan moral dan ajaran agama Islam,” terangnya. Selain itu, pihaknya juga mengajarkan hidup dalam kesederhanaan. Para santri belajar hidup dalam kemandirian, mau bekerja keras dan memperhatikan kehidupan dan masalah agama secara seimbang.

Sementara itu, salah seorang santri ponpes Heru Supriyadi berharap, pembenahan sarana dan prasarana pendidikan ponpes dapat dimanfaatkan dalam kemajuan dunia pendidikan. “Kita mengedepankan pendalaman ilmu dan ajaran agama yang berdasarkan Al-Qur’an dan belajar Nahwu Shorof,” katanya.

Mereka belajar untuk berpijak pada kebenaran dalam menelaah perkembangan kehidupan masyarakat secara seimbang. Untuk itu, pihaknya menyambut baik jika penanganan sarana dan prasarana ponpes segera diambil alih pemerintah dalam waktu dekat.

Sebelumnya, Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi mengatakan, didirikannya Nahdlatul Ulama di Indonesia hingga berdirinya ponpes di daerah, ditujukan untuk menjalin hubungan antara Nahdlatul Ulama dengan urusan agama, politik dan sosial kemasyarakatan. “Pendidikan di ponpes perlu menjadi perhatian, karena di sinilah para santri dilatih secara mendalam mengenai ajaran agama,” jelasnya. (AS)

Tidak ada komentar: