Rabu, 07 Mei 2008

Tarif Bus AKAP Diusulkan Naik

Palembang (Torang), Rencana pemerintah pusat untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) belum dilakukan, ternyata pengusaha angkutan umum di Palembang telah berencana untuk menaikkan tarif angkutan. Bahkan mereka telah mengusulkan kenaikan dua pulu lima persen dari tarif yang berlaku saat ini. Itu diungkapkan oleh Aan pimpinan perwakilan PO Ramayana.

Aan menjelaskan, jika pemerintah memang menaikkan harga BBM mencapai 30 persen maka mau tak mau pengusaha oto bus akan menaikkan tarif. “jika kita hitung kenaikan harga BBM sebanyak 30 persen maka kemungkinan tarif angkutan akan naik sebesar 25 persen,” Jelas Aan.

Tarif bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) untuk tujuan Palembang-Jakarta saat ini Rp 155 ribu, jika harga BBM naik maka tarif angkutan Palembang-Jakarta menjadi Rp 195 ribu. Sedangkan untuk tujuan Palembang-Bandung tarifnya sebesar Rp 185 ribu dan akan naik menjadi Rp 235 ribu. Untuk rute Palembang-Yogyakarta, Rp 310 ribu naik menjadi Rp 390 ribu.

Kenaikan tersebut dihitung berdasarkan tuslah bila kenaikan harga BBM benar-benar akan terjadi. Tetapi Aan berharap kepada pemerintah untuk membatalkan kebijakan untuk menaikkan harga BBM tersebut. “hal ini akan memukul pengusaha oto bus, biasanya ketika tarif naik maka penumpang menjadi sepi,” Ungkap Aan.

Bukan hanya pengusaha oto bus saja yang mengeluhkan rencana kebijakan pemerintah dengan menaikkan harga BBM bersubsidi yang diterapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Mamad Pemilik jukung juga mengeluh dengan rencana kenaikan tersebut. Pria yang biasa mangkal di dermaga Plaza Benteng Kuto Besak ini mengaku sangat menyesalkan jika kebijakan tersebut benar-benar terjadi. Sebab jika BBM naik maka harga bahan kebutuhan pokok lainnya pasti akan naik. Dalam kondisi seperti ini saja penumpang sepi, apalagi bila BBM naik, dasar nian pemerintah nih idak merhatike nasib wong kecik, pecak kami ini,” keluhnya.

“padahal bila BBM naik penumpang menjadi sepi. Bagaimana kami, mau menghidupi keluarga kami. Jika memang naik, kami pemilik jukung dan ketek akan demo,” ancamnya. (AS)

Tidak ada komentar: