Kamis, 15 Mei 2008

Pemerintah Bantu UKM

Palembang (Torang), Ketua Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Kota Palembang Sulastri mengatakan, usaha budi daya anggrek di Kota Palembang masih minim karena terkendala cuaca dan ketersediaan air.

Dia menuturkan, saat ini di Kota Palembang terdapat sekitar 225 pengusaha anggrek yang terdiri dari 210 pedagang dan 15 pembudi daya. Dosen Fakultas Ekonomi Unsri ini menuturkan, PAI terus mendorong pedagang anggrek menjadi pembudi daya sehingga jalannya usaha tidak tergantung pada supplier.

Dia menuturkan, dengan menjalankan usaha budi daya,petani anggrek memiliki kesempatan mendapatkan bantuan permodalan dari pemerintah. “Setahu saya, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang melalui Dinas Pertanian memiliki program bantuan terhadap usaha kecil menengah, khususnya bidang pertanian. Salah satunya, usaha budi daya anggrek,” ujarnya kemarin.

Sulastri mengungkapkan, bantuan yang diberikan berupa kredit lunak yang besarannya bervariasi setiap tahunnya. Sedangkan dari pengurus PAI, bantuan yang diberikan kepada para petani berupa pelatihan, berbagai event promosi dan pameran hasil budi daya yang dimiliki pengusaha anggrek.

“Kita ini kan organisasi hobi, jadi kalau memberikan bantuan finansial besar agak berat. Kita pengurus ini hanya melobi pemerintah maupun pihak lain untuk bisa menyalurkan bantuannya kepada anggota kita,” katanya.

Sementara itu, salah seorang petani anggrek yang mendapatkan bantuan pada 2007 lalu, Marjohan mengatakan, kelompok usaha anggrek Sri Rezeki miliknya dan rekan-rekannya mendapatkan bantuan dari Dinas Pertanian Kota Palembang sebesar Rp 358 juta. Jumlah itu masih harus dibagi rata kepada 19 orang yang tergabung dalam kelompok.

“Bantuan itu untuk memperbaiki gedung, penyediaan pembibitan dan penyediaan pendukung usaha yang lainnya,” terangnya. Namun, diakui Marjohan, saat ini kebanyakan para pengusaha memilih untuk menjadi pedagang anggrek dibandingkan menjadi pembudi daya. (AS)

Tidak ada komentar: