Kamis, 15 Mei 2008

Guru Harus Miliki Tiga Kecerdasan

Palembang (Torang), Prie GS, budayawan dan penulis naskah sketsa Indonesia di Smart FM, hadir di Atrium Palembang Trade Center (PTC) Mall Palembang berdialog dengan 500 guru dalam kegiatan Dialog Akbar dalam rangka 100 Tahun Kebangkitan Nasional dan HUT Super Bimbel GSC, Smart FM dan Telkomsel.

Berbicara tentang kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual, Prie lebih banyak memberikan contoh orang-orang yang mempunyai kecerdasan, diantaranya Maria Carry. Adi Subono, promotor yang pernah mendatangkan wanita yang sering tampil seksi, Prie menceritakan bahwa maria artis yang sangat rewel. Saat show di Jakarta, pernah meminta kamar di Hotel Hilton, tempatnya menginap dicat ulang dan hanya ingin minuman yang dibawanya dari negari asalnya.

“Namun, setelah menyaksikan penampilannya semua kerewelan Maria terbayarkan,” kata Prie yang mengaku melihat langsung pertunjukkan yang disuguhkan penyanyi tersebut.

Mengupas tentang kecerdasan emosional, Prie mencontohkan sosok WS Rendra yang selalu datang terlambat dalam suatu acara. Namun, hal itu merupakan triknya sehingga penonton haus. “Begitu juga dengan Tukul Arwana, ludahnya yang muncrat ketika membawakan acara dibayar mahal. Nah guru yang memiliki kecerdasan emosional akan disenangi muridnya,” tutur Prie.

Disamping kecerdasan intelektual dan emosional, ada juga kecerdasan spiritual. Kali ini Prie menceritakan sosok Gus Dur, mantan presiden RI. Menurutnya Gus Dur adalah seorang yang mempunyai kecerdasan spiritual. “Setidaknya Gus Dur sudah tiga kali terkena stroke,” ujarnya.

Seorang guru yang intelek, pintar saja tidak cukup, karena tidak asyik. Tidak akan disukai anak didik. “Untuk itu guru harus memiliki ketiganya,” Ujar Prie.

Sementara itu, Presiden Direktur Super Bimbel GSC Johannes Agus Taruna dalam dialog yang dipandu Izul Safei, Manager Area Smart FM Palembang, mengatakan guru adalah pendidik, pengajar dan pelatih. Guru juga merupakan agen perubahan sosial.

Dia juga mengatakan tentang kekuatan pikiran. Menurutnya, sesuatu akan terjadi sesuai dengan yang dipikirkan. “Kalau kita berpikir yang baik-baik maka akan terjadi yang baik. Kalau kita berpikir kita mampu, maka kit akan mampu,” katanya. (AS)

Tidak ada komentar: