Kamis, 15 Mei 2008

Bupati Ishak Mekki Mendapatkan Penghargaan PWI

Palembang (Torang), Berbeda dengan kebanyakan orang yang menganggap kritik sebagai hal yang menggangu, lain hal dengan Bupati Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Ir. H. Ishak Mekki, MM. Ishak dikenal sebagai salah satu sosok Bupati di Sumatera Selatan yang terbuka terhadap berbagai kritikan.

“Kritik adalah cambuk bagi saya untuk meningkatkan kinerja,” Ucapnya. Tentu saja kritik yang terlontar harus proporsional dan memberikan fungsi sosial kontrol yang bermakna kebaikan untuk masyarakat.

Sikap seperti itulah yang selalu diterapkannya dalam mengemban tugas selama memimpin Kabupaten OKI. Apa yang ditunjukkan oleh Bupati OKI ini oleh insan pers umumnya, khususnya di daerah Sumsel merupakan akses membuka informasi sehingga memudahkan tugas dan fungsi pers untuk mendapatkan informasi maupun menyampaikan informasi dari pemerintah kepada masyarakat.

Tampaknya komitmen ini berbuah penghargaan dari insan pers yang tergabung dalam PWI Sumsel. Bertepatan dengan Hari Pers Nasional dan peringatan ulang tahun PWI Sumsel ke-62, PWI Sumsel menyerahkan Penghargaan Pers 2008 kepada Bupati OKI, Ir. H. Ishak Mekki, MM di auditorium Pemda Sumsel yang dihadiri Ketua Umum PWI Pusat Tarman Azam.

Dalam sambutannya atas penyerahan penghargaan itu, Bupati OKI Ishak Mekki menyatakan, bahwa disadarinya benar bahwa tugas pembangunan tak akan sempurna tanpa adanya kritikan yang membangun dari kalangan pers. Karena itu, secara pribadi dia menaruh rasa hormat terhadap kritikan yang dilontarkan kalangan pers.

Dikatakannya, selama memimpin daerah Kabupaten OKI dia menganggap pers merupakan mitra dalam pembangunan. “Saya bersedia dikritik, kalau kritikan itu demi untuk pembangunan OKI,” Ujarnya.

Bagi Ishak Mekki komitmen keterbukaan, terutama dengan kalangan pers membuat dirinya mengetahui kelemahan dan kelebihan dalam memimpin daerah OKI. Masukan dan kritikan dari kalangan pers, sangat berguna bagi pelaksanaan tugas di daerahnya itu. Karena kritikan itu adalah masukan dari masyarakat. Dari masukan itulah pula dapat dicapai keberhasilan dalam pembangunan di daerah OKI.

Kabupaten OKI yang saat ini berusia 62 tahun, sejak dibawah kepemimpinan Bupati Ishak Mekki memang mengalami banyak kemajuan. Ini sesuai dengan tekad sang Bupati. Berbagai kemajuan yang dicapai baik dibidang infrastruktur atau pembangunan fisik dan non fisik. Namun sebagai tolak ukur dari keberhasilan tadi baik yang bersifat fisik maupun non fisik dari standar formal sebagai acuan penilaian terlihat dari Indek Pembangunan Manusia (IPM).

Tahun 2004 lalu IPM Kabupaten OKI hanya 68,1 pada tahun berikutnya naik menjadi 68,8. Begitu juga usia harapan hidup dari 66 naik menjadi 67 tahun. Tolak ukur yang bisa dijadikan pegangan lain misalnya kemampuan ekonomi masyarakat dan pendapatan masyarakat. Pengeluaran riil per kapita masyarakat OKI per bulannya di tahun 2005 Rp 613.205,00 sekarang terus meningkat.

Keberhasilannya memimpin Kabupaten OKI maupun berbagai prestasi yang sudah dilakukannya, membuat Bupati yang Low Profile ini memperoleh banyak penghargaan diantaranya Setya Lencana Karya 10 tahun, pengakuan dari ASEAN dan PBB atas prestasi kepeduliannya di bidang kepemudaan. (AS)

Tidak ada komentar: